Setelah moda transportasi berbasis aplikasi seperti Go-jek, Uber, dan Grab marak di kota besar di Indonesia, khususnya Jabodetabek, kini hadir aplikasi serupa yang menyasar pengguna di luar Jawa. Tripy Indonesia merupakan layanan moda transportasi berbasis aplikasi yang marak di Pontianak, Kalimantan Barat.
Latar Belakang dan tujuan
Layanan Tripy bisa diunduh secara gratis di google play dan app store. Bagi yang tidak mengerti menggunakan aplikasi, tersedia hotline service di nomor 0812.9898.0011 “Nanti admin Tripy yang akan menginput pesanan konsumen ke aplikasi,” ujar Bang Yul.
Berdiri pada 20 Mei 2016 di bawah bendera PT. Trip Khatulistiwa Pratama, Khairul Ali -akrab disapa Bang Yul- mendirikan Tripy bersama delapan teman lainnya dalam satu tim. Salah satu rekan setimnya, Rizal Bakri, dipercaya membuat aplikasi Tripy. Rizal merupakan pemuda asli Pontianak yang sekarang menetap di luar Kalimantan Barat.
Bang Yul mengatakan, ia dan teman-temannya membuat Tripy dilatarbelakangi dengan melihat minimnya jumlah angkutan umum seperti taksi dan angkot di Pontianak. Saat ini angkot semakin sepi dan banyak yang tidak lagi beroperasi karena minimnya jumlah penumpang. Tujuan dibentuknya Tripy juga untuk membantu program Pemerintah Kota Pontianak dalam menyediakan moda transportasi kota yang berkualitas.
Layanan Tripy
Armada Tripy terdiri dari mobil (sedan dan SUV) dan motor (layanan Tripy Expres dan Tripy Ojek). Tripy Expres melayani antar jemput anak sekolah dan pembelian tiket, antar jemput dokumen, serta kurir makanan. Tarif layanan taksi untuk 3 km pertama dibanderol Rp 25.000, berikutnya dikenakan Rp 7.000 per km. Untuk luar kota Pontianak diberlakukan tarif sewa. Untuk motor, dalam radius 10 km dikenakan tarif sebesar Rp 15.000, sedangkan di atas 10 km dikenakan tarif Rp 3.000 per km. Saat ini terdapat belasan driver mobil dan sekitar 9 driver motor.
Jam pelayanan Tripy berlaku 24 jam dan tidak menggunakan sistem shift. Siapa yang rajin, dialah yang akan mendapat penumpang. Para driver juga ditarget mendapat 5 orang pengunduh aplikasi Tripy per hari. Sehingga dari 14 driver Tripy diharapkankan bisa menghasilkan 70 orang per hari.
“Jika terdapat 10 persen saja dari jumlah itu, berarti setiap hari ada tujuh pelanggan baru,” kata Bang Yul. Ke depan, Bang Yul menyatakan bahwa seluruh driver Tripy -baik driver motor maupun mobil- akan di tes urine karena Bang Yul ingin semua driver Tripy bebas narkoba.
Model Bisnis
Dari tarif yang didapat para driver, pihak tripy membaginya sebesar 80:20, yang mana 80% untuk para driver, dan pihak Tripy mendapat 20%. Selain itu, Tripy juga disponsori oleh Telkomsel Pontianak yang membantu dari segi broadcast ke 500-1000 pelanggan dari total 4.000 pelanggan Telkomsel di Pontianak. Telkomsel juga mensuport seragam para driver Tripy. Semua driver Tripy juga menggunakan simcard Telkomsel.
Kelebihan Tripy
Aplikasi dan layanan Tripy mirip dengan Go-Jek, Uber, dan Grab, hanya berbeda kota. Semua driver Tripy mempunyai data, foto, dan plat nomor yang jelas. Ketika ditanya seandainya Go-Jek akan merambah Pontianak, Bang Yul dengan yakin mengatakan bahwa ia tidak takut bersaing dengan Go-Jek, seandainya Go-Jek hadir di Kota Khatulistiwa.
“Yang utama adalah pelayanan Tripy harus ditingkatkan demi kepuasan konsumen,” tutupnya.