Panduan Lengkap Penggunaan Adobe Audition untuk Pemula di Indonesia

Pengenalan Adobe Audition


Pengenalan Adobe Audition

Bagi Anda yang bekerja di dunia produksi musik, pasti sudah tidak asing lagi dengan perangkat lunak bernama Adobe Audition. Adobe Audition adalah software yang berfungsi untuk merekam, mengedit, dan mengolah file audio. Software ini merupakan produk Adobe Systems dan dirilis pada tahun 2003. Pada awalnya, software ini dikenal dengan nama Cool Edit Pro dan setelah diakuisisi oleh Adobe, diubah namanya menjadi Adobe Audition.

Adobe Audition memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan perangkat lunak sejenis lainnya. Salah satu keunggulan dari Adobe Audition adalah adanya fitur multitrack editing yang memungkinkan pengguna untuk mengedit lebih dari satu bagian audio secara bersamaan. Selain itu, software ini juga menyediakan berbagai efek suara yang dapat memperindah hasil rekaman audio Anda.

Adobe Audition bisa digunakan oleh semua orang, baik profesional maupun pemula yang baru memulai di dunia audio. Dalam artikel ini, kami akan memberikan tutorial tentang penggunaan Adobe Audition yang mudah dipahami, agar Anda bisa meraih hasil yang maksimal. Berikut ini adalah beberapa langkah awal yang dapat dilakukan dalam menggunakan Adobe Audition:

1. Mengenal Interface Adobe Audition

Interface Adobe Audition

Saat pertama kali membuka Adobe Audition, Anda akan disambut oleh tampilan interface yang cukup kompleks. Namun jangan khawatir, setelah mengenal fungsi setiap bagian interface, pengguna akan mendapatkan kemudahan dalam menggunakan software ini.

Interface Adobe Audition terdiri atas dua belas panel utama. Di bagian atas terdapat panel Menu Bar, tool bar, dan Control Panel sesuai urutan dari kiri ke kanan. Di bagian tengah terdapat panel utama yang berfungsi sebagai tempat bekerjanya pengeditan audio dan mixing. Bagian bawah terdiri atas panel Properties dan Workspace.

Bagian samping interface terdiri atas panel Browser, Levels, dan Diagnostics. Bagi pengguna pemula, sebaiknya fokus terlebih dahulu pada bagian-bagian interface yang utama saat pertama kali menggunakan Adobe Audition.

Bagian tengah interface merupakan bagian utama dalam Adobe Audition. Panel utama ini terdiri dari dua bagian yaitu Waveform dan Multitrack. Waveform digunakan untuk merekam dan mengedit audio dalam satu bagian atau track saja, sedangkan Multitrack digunakan untuk mengedit dua atau lebih track sekaligus. Untuk menukarkan panel, pengguna dapat klik tombol Waveform atau Multitrack pada bagian bawah panel utama.

Setelah mengenal interface Adobe Audition, langkah selanjutnya adalah mulai bereksperimen dengan perangkat ini. Kombinasikan antara fitur-fitur yang ada dan temukan sendiri gaya editing yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Mengatur Workspace


Adobe Audition Workspace

Adobe Audition adalah salah satu software editing audio paling populer di Indonesia. Namun, untuk pengguna baru, tampilan software ini mungkin sedikit membingungkan karena ada banyak panel dan menu yang harus didekati. Oleh karena itu, penting untuk mengatur Workspace dalam Adobe Audition agar dapat digunakan dengan lebih optimal. Pada artikel kali ini, kami akan membahas langkah-langkah mengatur workspace di Adobe Audition

Langkah pertama adalah membuka Adobe Audition. Setelah itu, Anda akan melihat tampilan default dari Adobe Audition. Tampilan tersebut ada beberapa panel, seperti panel Produksi, Editor, dan Mixer.

Langkah kedua adalah atur workspace sesuai dengan kebutuhan. Anda bisa mengubah tampilan workspace sesuai dengan kebutuhan Anda melalui menu Window. Ada beberapa opsi yang tersedia, seperti:

Essential Sound: Jika Anda ingin mengedit suara atau edit suara Anda sesuai dengan kebutuhan, panel ini merupakan pilihan yang tepat.

Multitrack: Panel ini berguna jika Anda ingin melakukan mixing atau editing untuk beberapa file audio secara bersamaan.

Waveform: Panel ini cocok untuk pilihan satu file audio. Anda akan melihat visualisasi dari file audio dalam panel ini.

Diplay: Panel ini akan memberikan Anda informasi lebih rinci tentang file audio. Ada beberapa informasi yang bisa Anda lihat, seperti panjang file audio, format audio, frekuensi sampel, dll.

Langkah ketiga adalah mengatur panel yang tersedia. Setiap panel pada Workspace dapat Anda atur seperti yang Anda inginkan. Misalnya Anda ingin menempatkan dua panel di dekat satu sama lain.

Anda bisa melakukannya dengan men-drag panel yang ingin dipindahkan lalu taruh di atas panel yang ingin Anda jadikan pasangan. Jendela akan muncul dan menanyakan posisi barunya. Setelah Anda memilih posisi barunya, panel tersebut akan terpasang tepat di samping panel yang Anda inginkan.

Anda juga dapat menghapus panel yang kurang relevan. Misalnya, Anda ingin menggunakan Adobe Audition hanya untuk mixing dan editing audio, maka Anda dapat menghapus panel yang terkait dengan produksi atau penyiaran radio dan tv, yang mungkin tidak diperlukan.

Langkah keempat adalah membuat panel menjadi lebih besar atau lebih kecil. Jika ada panel yang ingin Anda tampilkan lebih besar, Anda bisa menyeret panel tersebut ke ukuran yang diinginkan. Untuk mengembalikan ke ukuran semula, cukup klik panel tersebut dua kali.

Langkah kelima adalah menyimpan layout Workspace Anda. Setelah Anda mengatur workspace sesuai kebutuhan Anda, Anda dapat menyimpan layout Workspace dengan cara mengklik “Window” di toolbar, kemudian pilih “Workspace” lalu klik “save layout”. Dengan begitu, layout workspace Anda akan tersimpan dan dapat digunakan kembali pada saat Anda membuka Adobe Audition.

Demikianlah artikel tentang mengatur Workspace pada Adobe Audition. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang baru mengenal Adobe Audition, atau bagi Anda yang ingin memperbaiki Workspace yang sudah ada untuk digunakan secara lebih efektif.

Merekam Audio


Merekam Audio

Adobe Audition adalah salah satu software digital audio workstation yang populer digunakan oleh para desainer suara dan musisi di seluruh dunia. Salah satu fitur yang paling menonjol dari Adobe Audition adalah kemampuan merekam audio yang sangat baik. Dalam tutorial menggunakan Adobe Audition ini, kita akan belajar bagaimana merekam audio dengan mudah dan cepat.

Sebelum mulai merekam audio dengan Adobe Audition, pastikan Anda telah menghubungkan microphone atau perangkat audio ke komputer. Kemudian, ikuti langkah-langkah berikut untuk merekam audio dengan Adobe Audition:

Langkah 1: Buka New Audio File

Pertama-tama, buka Adobe Audition dan pilih “New Audio File” dari menu “File”. Di jendela baru yang muncul, pilih properti file audio yang ingin Anda buat seperti sample rate dan bit depth.

Langkah 2: Siapkan Audio Track

Setelah jendela baru terbuka, pilih “Multitrack View” dan buatlah sebuah audio track baru. Kemudian, pastikan bahwa audio track baru yang Anda buat telah dipilih.

Langkah 3: Atur Input untuk Audio Track

Setelah menyiapkan audio track, pastikan mengatur input audio untuk track tersebut. Klik pada menu drop-down “Input” dan pilih perangkat audio yang ingin digunakan untuk merekam audio. Anda juga dapat memilih input stereo untuk merekam stereo track.

Langkah 4: Merekam Audio Anda

Sekarang, tekan tombol “Record” untuk memulai merekam audio Anda. Pastikan untuk memantau level input audio agar tidak terlalu keras atau terlalu lemah. Jika diperlukan, atur level input audio menggunakan slider “Input Level”. Anda juga dapat memberikan judul pada rekaman Anda dan mengatur durasi rekaman dengan mengklik tombol “Duration”.

Langkah 5: Menghentikan dan Menyimpan Audio

Jika telah selesai merekam audio, tekan tombol “Stop” untuk menghentikan rekaman. Adobe Audition akan secara otomatis menyimpan rekaman audio Anda dalam format file yang telah Anda buat pada langkah pertama.

Merekam audio dengan Adobe Audition cukup mudah, bukan? Dengan menggunakan langkah-langkah ini, Anda dapat merekam audio berkualitas tinggi dengan cepat dan mudah. Selain merekam audio, ada banyak fitur menarik lainnya yang dapat Anda gunakan di Adobe Audition seperti mixing, editing, dan mastering audio. Jadi, jangan takut untuk mencoba dan bereksperimen dengan software yang andal ini!

Melakukan Editing Audio


Editing Audio

Adobe Audition adalah software yang digunakan untuk merekam dan mengedit audio. Bagi para pengguna yang baru mempelajari Adobe Audition, melakukan editing audio mungkin merupakan hal yang cukup menantang. Namun, dengan beberapa tutorial sederhana, kamu dapat melakukan editing audio dengan mudah. Berikut adalah tutorial tentang cara melakukan editing audio di Adobe Audition.

1. Mengimpor Konten Audio

import file audio audition

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengimpor file audio ke dalam Adobe Audition. Kamu dapat melakukannya dengan memilih “File” dan “Open”, atau dengan menekan tombol “Ctrl+O”. Setelah memilih file audio yang ingin kamu edit, maka file tersebut akan muncul di dalam window Adobe Audition. Kemudian, kamu dapat memilih konten audio yang ingin diedit dengan menyoroti bagian-bagian tertentu dari file tersebut.

2. Menggunakan Waveform Editor

Waveform Editor Adobe Audition

Setelah mengimpor file audio, kamu dapat memilih “Waveform Editor” dari tampilan utama Adobe Audition. Dalam Waveform Editor, kamu dapat melihat gelombang audio dan melakukan editing audio secara lebih rinci. Waveform Editor memungkinkan kamu untuk menyeleksi, memotong, menggabungkan dan meregangkan konten audio dengan mudah.

3. Menggunakan Multitrack Editor

Multitrack Editor adobe Audition

Untuk mengedit audio secara lebih kompleks, kamu dapat menggunakan “Multitrack Editor”. Multitrack Editor memungkinkan kamu untuk mengedit file audio secara paralel, bahkan dengan beberapa hasil rekaman yang berbeda sekaligus sekaligus. Dalam Multitrack Editor, kamu dapat menambah dan mengatur track audio, mengatur volume, memotong, memberi efek dan menambahkan fade in/out dengan mudah.

4. Louder Vocal atau Musik

Vocal atau Musik

Salah satu tugas editing audio yang umum dilakukan adalah meningkatkan volume vokal atau musik agar terdengar lebih jelas dan tegas. Untuk melakukannya, kamu dapat menggunakan beberapa tools seperti “Amplitude and Compression” dan “Normalize”. “Amplitude and Compression” dapat digunakan untuk meningkatkan volume tanpa mengganggu kualitas audio, sedangkan “Normalize” digunakan untuk menyesuaikan tingkat amplitudo secara keseluruhan.

Selain kedua tools tersebut, kamu juga dapat mengatur volume dengan menyeleksi bagian audio yang dikehendaki dan men-drag ke atas atau bawah pada “Level Meter”. Pastikan untuk memonitor waveform agar tidak terjadi clipping pada file audio.

Semoga tutorial ini dapat membantu kamu dalam melakukan editing audio di Adobe Audition. Jangan ragu untuk mencari tutorial lainnya dan teruslah mempraktekkan skill editing audio kamu untuk mencapai hasil yang maksimal.

Menambahkan Efek dan Filter pada Audio


Menambahkan efek dan filter pada audio

Apabila kamu sudah berhasil merekam suara atau audio di Adobe Audition, maka langkah selanjutnya adalah menambahkan beberapa efek dan filter untuk membuat suara yang dihasilkan lebih berkualitas dan memikat. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menambahkan efek dan filter pada audio di Adobe Audition.

1. Membuat Reverb pada Audio

Membuat Reverb pada Audio

Reverb adalah salah satu efek yang populer digunakan pada audio. Fungsinya adalah untuk membuat suara yang dihasilkan terdengar seperti direkam di tengah ruangan atau lingkungan tertentu. Untuk membuat efek reverb pada audio di Adobe Audition, pertama-tama klik Menu Effect lalu pilih Reverb. Kemudian, atur parameter suara sesuai dengan keinginan kamu. Setelah itu, kamu bisa mengeksekusi efek reverb tersebut pada audio yang ingin diolah.

2. Menggunakan Delay pada Audio

Menggunakan Delay pada Audio

Delay atau pengulangan adalah salah satu efek audio yang paling ampuh dalam membuat suara terdengar lebih unik dan menarik. Untuk menggunakan efek delay pada audio di Adobe Audition, silahkan buka Menu effect dan pilih Delay. Kemudian atur parameter suara sesuai dengan keinginan kamu dan terakhir kamu bisa mengeksekusinya pada audio yang ingin kamu olah.

3. Menggunakan Kompressor pada Audio

Menggunakan Kompressor pada Audio

Kompressor adalah efek audio yang digunakan untuk meratakan intensitas suara yang berbeda-beda. Jika kamu memiliki beberapa file suara yang memiliki volume yang sangat berbeda-beda, maka kamu bisa menggunakan efek kompressor ini. Caranya cukup dengan membuka menu effect lalu pilih Compressor, setup settingan secara manual atau kamu juga bisa menggunakan preset dari kompressor kemudian klik apply.

4. Menggunakan Equalizer pada Audio

Menggunakan Equalizer pada Audio

Dalam pengeditan audio, equalizer atau EQ digunakan untuk mengatur balance suara dan memberikan penekanan pada rangkaian frekuensi tertentu. Di Adobe Audition, kamu bisa menggunakan efek Equalizer melalui menu Effect. Kemudian, atur parameter suara sesuai dengan keinginan kamu dan terakhir kamu bisa gunakan Efek Equalizer untuk memberikan penekanan pada rangkaian frekuensi tertentu yang diinginkan.

5. Menggunakan Noise Reduction pada Audio

Menggunakan Noise Reduction pada Audio

Terakhir adalah menggunakan efek noise reduction pada audio. Seperti namanya, efek ini berfungsi menghapus noise yang terdengar pada audio yang diolah. Untuk menggunakan efek noise reduction pada adobe audition, kamu pertama-tama harus menyeleksi audio atau suara yang akan kamu olah. Kemudian, buka menu effect dan pilih noise reduction. Merenggangkan parameter lebar scripting, serta mengkolaborasikan antara power mode, ainsi que hang-up time, akan membuat suara yang kamu olah lebih jernih dan bersih.

Dalam pengeditan audio, tidak hanya penggunaan rekaman dan pengeditan pitch saja namun bisa juga mengaplikasikan berbagai macam efek agar suaranya tepat dan memukau. Adobe Audition menyediakan banyak pilihan efek untuk audio mulai dari efek suara natural hingga efek suara buatan manusia seperti robot atau alien. Selalu ingat untuk menyesuaikan penggunaan efek dan filter pada audio agar terlihat natural dan tidak kelihatan ‘palsu’.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *