Panduan Dasar Penggunaan ArcGIS 10.5 Model Builder

Membuka Model Builder di ArcGIS 10.5


Model Builder

Jika Anda seorang ahli GIS atau peneliti, Anda mungkin sudah sangat familiar dengan ArcGIS 10.5. Salah satu fitur hebat dari ArcGIS 10.5 adalah Model Builder, yang memungkinkan Anda untuk membuat solusi GIS yang kompleks dan berulang dengan lebih cepat dan hemat waktu. Model Builder di ArcGIS 10.5 adalah alat pemodelan geoproses yang memungkinkan Anda untuk membuat, mengedit, dan menjalankan model prototipe yang sangat andal. Dalam tutorial ini, kami akan memberi Anda petunjuk langkah demi langkah tentang bagaimana membuka Model Builder di ArcGIS 10.5.

Pertama-tama, pastikan Anda sudah menginstal ArcGIS 10.5 dan memiliki lisensi yang sah. Jika Anda belum memilikinya, Anda perlu menginstal ArcGIS 10.5 sebelum melanjutkan tutorial ini. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka ArcMap
    Langkah pertama dalam membuka Model Builder adalah membuka ArcMap terlebih dahulu. Klik ikon ArcMap pada desktop komputer Anda atau buka dari menu Start. Ini akan membuka aplikasi ArcMap 10.5.
  2. Klik ikon Model Builder
    Setelah ArcMap terbuka, klik ikon Model Builder pada bilah alat ArcMap. Ikon ini terletak di antara ikon Geoprocessing atau Process, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
    Model Builder
  3. Jendela Model Builder akan terbuka
    Setelah mengklik ikon Model Builder, jendela Model Builder akan muncul. Jendela ini terdiri dari tiga elemen utama yaitu: jendela utama Model Builder, jendela View, dan jendela Toolbox. Jendela Toolbox adalah tempat Anda akan menemukan berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk membuat model prototipe, sedangkan jendela View akan menampilkan model ketika dibuka dan diedit.
  4. Explorasi tools di Toolbox
    Sekarang telah membuka Model Builder, sebaiknya Anda menjelajahi berbagai tools dan komponen yang tersedia di Toolbox. Setelah Anda klik pada setiap tool, deskripsi tool akan muncul di bagian bawah jendela Toolbox untuk memberikan gambaran tentang alat seperti apa. Klik dua kali pada tool tersebut dan ia akan muncul di jendela View.
  5. Mulailah membuat model baru
    Sekarang saatnya untuk mulai membuat model baru di Model Builder. Klik kanan di jendela View dan pilih New -> Model. Berikan nama pada model baru tersebut dan Anda siap memulai membuat model prototipe GIS Anda.

Itulah cara membuka Model Builder di ArcGIS 10.5. Jangan ragu untuk mulai mengeksplorasi tools dan komponen yang tersedia di Model Builder. Anda akan menemukan banyak alat yang dapat membantu menciptakan solusi GIS yang kompleks dan dapat diulang dengan lebih cepat dan hemat waktu.

Membuat Model Sederhana dengan Model Builder


Membuat Model Sederhana dengan Model Builder

Jika Anda ingin mempelajari dasar-dasar Model Builder dalam ArcGIS 10.5, artikel ini akan membantu Anda memulai dengan membuat model sederhana yang akan menggabungkan beberapa lapisan vektor menjadi satu lapisan output.

Sebelum memulai, pastikan Anda telah menambahkan beberapa lapisan vektor ke Project pada ArcMap Anda. Pertama, buka ArcMap dan buatlah project baru. Selanjutnya, tambahkan beberapa lapisan vektor dengan klik pada tombol “Add Data” pada menu di atas. Pilihlah beberapa lapisan vektor yang berbeda sebagai input model.

Setelah menambahkan beberapa lapisan vektor, ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat model pembangun sederhana di ArcGIS 10.5:

Langkah 1: Buka Model Builder

Buka ArcCatalog dan buka geodatabase yang digunakan project yang Anda buat. Klik kanan pada geodatabase dan pilih “New” dan kemudian “Model”. Ini akan membuka Model Builder. Alternatifnya, Anda juga dapat membuka Model Builder langsung dari ArcMap dengan mengklik tombol “Model Builder” di toolbar Standard.

Langkah 2: Tambahkan Input Layer ke Model

Di bagian kiri jendela Model Builder, ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk membangun model. Klik kanan pada jendela kerja kosong, dan pilih “Add Data” lalu klik pada nama geodatabase Anda. Pilihlah semua lapisan vektor yang ingin digunakan sebagai input untuk model Anda, dan klik “Add”.

Langkah 3: Tambahkan Merge Tool

Klik pada ikon ToolBox di bagian sebelah kanan Model Builder. Ini akan membuka kotak alat. Cari Merge Tool dan seret dan jatuhkan ke jendela kerja di sebelah lapisan yang telah ditambahkan sebagai input. Tambahkan semua lapisan input ke kotak Merge dengan mengklik dan menarik setiap lapisan ke kotak Merge.

Langkah 4: Konfigurasikan Merge Tool

Klik kanan pada kotak Merge tool dan pilih “Properties” dari menu konteks. Ini akan membuka Properties Dialog. Di sini Anda dapat menentukan nama lapisan output dan lokasi penyimpanan file. Pilih nama dan lokasi file, dan klik “OK”.

Langkah 5: Menjalankan Model

Sekarang, Anda telah menyelesaikan pembangunan model Anda. Tekan tombol “Run” di toolbar Model Builder untuk menjalankan model Anda. Ini akan menggabungkan semua lapisan input Anda menjadi satu file keluaran.

Demikianlah tutorial tentang cara membuat model sederhana dengan Model Builder di ArcGIS 10.5. Langkah-langkah ini akan membantu Anda memulai dengan membangun model yang menggunakan beberapa lapisan vektor sebagai input. Ada masih banyak kemungkinan lain dalam Model Builder tergantung pada kebutuhan Anda. Selamat mencoba!

Menggunakan Input dan Output Data pada Model Builder


ArcGIS Model Builder Tutorial

ArcGIS 10.5 Model Builder adalah alat yang sangat berguna untuk mempercepat dan menyederhanakan proses analisis spasial. Model Builder memungkinkan pengguna untuk membangun model kerja tanpa harus mengetik ulang setiap perintah atau membuat script. Salah satu fitur yang paling krusial pada Model Builder adalah penggunaan Input dan Output Data.

Input data adalah data yang akan diolah melalui Model Builder. Input data tersebut bisa berupa peta, tabel, maupun feature class. Sedangkan output data adalah hasil dari proses analisis spasial pada Model Builder. Selanjutnya, output data akan menjadi input data pada proses analisis spasial berikutnya pada Model Builder. Dalam sub bahasan ini, kita akan membahas lebih detail teknik menggunakan Input dan Output Data pada Model Builder.

  1. Memasukkan Input Data pada Model Builder
  2. Sebelum memasukkan Input Data pada Model Builder, pastikan bahwa data tersebut tersimpan pada direktori yang benar. Kemudian, klik ikon Add Data atau Input Data pada Model Builder. Setelah itu, navigasi ke direktori penyimpanan data dan pilihlah data yang ingin diolah. Data yang dipilih akan muncul pada Model Builder dan digambarkan seperti kotak berisi data tersebut.

    Misalnya, kita ingin memasukkan Input Data berupa peta topografi. Kliklah ikon Add Data pada Model Builder sehingga akan muncul jendela Add Data. Selanjutnya, navigasi ke direktori penyimpanan data peta topografi dan pilihlah data tersebut. Setelah itu, data tersebut akan muncul pada Model Builder seperti gambar di bawah ini:

    Input Data pada Model Builder

  3. Menghubungkan Input dan Output Data pada Model Builder
  4. Untuk menjalankan proses analisis spasial pada Model Builder, Output Data dari suatu proses harus dikoneksikan ke Input Data pada proses analisis spasial berikutnya. Untuk menghubungkan Input dan Output Data pada Model Builder, gunakanlah tool Connect.

    Misalnya, kita ingin mengolah peta topografi pada Model Builder dengan melakukan proses overlay. Output Data dari proses overlay tersebut nantinya akan menjadi Input Data pada proses analisis spasial berikutnya. Untuk menghubungkan kedua proses tersebut, kita harus menghubungkan Output Data pada proses overlay dengan Input Data pada proses analisis spasial berikutnya. Caranya, gunakanlah tool Connect seperti gambar di bawah ini:

    Connect Input dan Output Data

  5. Menentukan Output Data pada Model Builder
  6. Menentukan Output Data pada Model Builder adalah hal yang penting karena hasil proses analisis spasial akan disimpan pada direktori tertentu. Secara default, Model Builder akan menyimpan Output Data pada direktori temporary dan tidak akan menyimpan data tersebut saat kita menutup ArcGIS 10.5. Kita harus menentukan direktori penyimpanan Output Data agar data tersebut tidak hilang dan dapat digunakan pada kebutuhan lanjutan.

    Misalnya, setelah melakukan proses overlay pada peta topografi dengan menggunakan Model Builder, kita ingin menyimpan hasilnya pada direktori tertentu. Kliklah pada tool Make Feature Layer untuk menjalankan proses overlay pada peta topografi. Kemudian, klik ikon Output Data pada model builder. Setelah itu, akan muncul jendela Save Output Data. Navigasi ke direktori penyimpanan data dan berikanlah nama pada Output Data yang akan disimpan.

    Save Output Data pada Model Builder

    Dalam menjalankan Model Builder, pengguna harus mengetahui teknik menggunakan Input dan Output Data pada Model Builder untuk dapat memanfaatkan alat ini secara maksimal. Dengan menggunakan Model Builder yang baik, pengguna dapat mempercepat dan menyederhanakan proses analisis spasial pada ArcGIS 10.5.

Menambahkan Alat dan Parameter pada Model Builder


ArcGIS 10.5 Model Builder Tutorial Indonesia

ArcGIS adalah perangkat lunak yang banyak digunakan oleh para ahli geospasial dalam analisis dan pemetaan data geografis. Salah satu fitur yang menyertai perangkat lunak ini adalah Model Builder, yang memungkinkan pengguna untuk membuat, menyimpan, dan mengeksekusi serangkaian proses analisis geospasial. Dalam Model Builder, pengguna dapat menambahkan alat-alat dan parameter untuk membangun model yang akurat untuk analisis data mereka.

Proses penambahan alat dan parameter pada Model Builder dimulai dengan memastikan bahwa panel Alat dan Parameter yang terletak di sisi kiri jendela Model Builder telah dibuka . Pengguna dapat membuka panel ini dengan mengklik ikon “Alat dan Parameter” yang terletak di bagian atas toolbar Model Builder.

Setelah panel Alat dan Parameter ditampilkan, pengguna dapat menambahkan alat ke model dengan cara mengklik tombol “Tambah Alat,” yang terletak di bagian atas panel. Setelah tombol tersebut diklik, akan muncul daftar alat yang tersedia. Agar membantu menemukan alat yang diinginkan, pengguna dapat menggunakan kotak pencarian yang terletak di bagian atas daftar alat.

Setelah alat yang diinginkan ditemukan, pengguna dapat menambahkannya ke model dengan mengklik ganda nama alat. Setelah alat ditambahkan, akan muncul di jendela Model Builder, dan pengguna dapat menambahkan parameter untuk mengonfigurasi alat sesuai kebutuhan mereka. Pengguna dapat mengklik pada parameter yang diinginkan, dan kemudian mengonfigurasinya dengan mengubah nilai parameter, masukan data, atau pilihan lain yang tersedia sesuai kebutuhan.

Setelah pengguna telah menambahkan alat dan parameter yang diperlukan pada model mereka, mereka dapat mengeksekusi model untuk melihat hasil analisis mereka. Ini dapat dilakukan dengan mengklik tombol eksekusi, yang terletak di bagian atas toolbar Model Builder. Setelah model selesai dieksekusi, hasilnya akan muncul di jendela Hasil, yang terletak di bagian bawah Model Builder.

Dalam rangka memaksimalkan kapabilitas Model Builder, pengguna dapat menambahkan dan mengonfigurasi banyak alat dan parameter yang berbeda pada model mereka. Dalam melakukan ini, mereka dapat memastikan bahwa model mereka akurat dan dapat diandalkan dalam analisis dan pemetaan data geografis mereka.

Menjalankan dan Menyimpan Model pada Model Builder


ArcGIS 10.5 Model Builder Tutorial

Model builder adalah sebuah program pada ArcGIS 10.5 yang berguna untuk membuat model analisis spasial secara efektif dan efisien. Setelah membuat model, kita perlu menjalankan dan menyimpannya. Berikut adalah cara menjalankan dan menyimpan model pada model builder:

1. Menjalankan Model

Setelah kita membuat model, kita perlu menjalankannya untuk mendapatkan hasil analisis spasial. Berikut adalah langkah-langkah menjalankan model:

  1. Pada model builder, double click pada model yang ingin dijalankan
  2. Setelah model terbuka, klik tombol “Run” pada toolbar atau tekan “Ctrl+R” pada keyboard
  3. Akan muncul “dialog box” yang memuat parameter input untuk model tersebut. Isikan parameter input yang dibutuhkan dan klik OK
  4. Model akan dijalankan dan hasil analisis akan muncul pada layer yang dihasilkan

2. Menyimpan Model

Setelah membuat model, kita perlu menyimpannya agar bisa digunakan kembali di kemudian hari atau bisa digunakan oleh orang lain. Berikut adalah langkah-langkah menyimpan model:

  1. Pada model builder, pilih menu “File” -> “Save” atau tekan “Ctrl+S” pada keyboard
  2. Akan muncul “Save As” dialog box. Isikan nama file dan direktori tempat model akan disimpan. Model biasanya disimpan dengan ekstensi “.tbx” atau “.xml”
  3. Klik tombol “Save”

Menjalankan Model ArcGIS 10.5
Menyimpan Model ArcGIS 10.5

Dengan menjalankan dan menyimpan model pada model builder, kita dapat melakukan analisis spasial secara efektif dan efisien.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *